PERANAN WASIT PADA PEMBINAAN LTAD (LONG TERM ATHLETE DEVELOPMENT)

Para ahli olahraga berargumen bahwa menurunnya prestasi olahraga atlet-atlet Kanada di forum internasional dapat dirunut pada terhambatnya sistem pengembangan yang disebabkan oleh pemotongan anggaran pada tahun 1990 yang berakibat pada berkurangnya sumber daya manusia yang handal serta sumber- sumber keuangan. Saat ini pelan-pelan sumber dana mulai pulih, akan tetapi dua pertanyaan yang krusial tetap menggantung : Apakah cara yang paling efektif bagi seorang atlet untuk meraih prestasi di masa depan ? Bagaimana kita menciptakan suatu lingkungan dimana orang-orang muda bisa berkembang?

Kami menyarankan bahwa kata kunci untuk menyelesaikan persoalan ini adalah pembinaan atlet secara jangka panjang (LTAD – Long term athletes development), suatu model yang telah dikembangkan dan diterapkan di British Columbia.

LTAD adalah program pelatihan, kompetisi dan pemulihan (recovery) berdasarkan pada usia biologis atlet (tingkat kematangan individu) dan bukan berdasarkan pada usia kronologis. Dengan fokus utama pada atlet, didukung oleh pelatih yang baik, administrasi, ilmu olahraga dan sponsor maka seorang atlet yang menjalani program latihan dan kompetisi LTAD akan mendapatkan suatu perencanaan periodisasi yang seseuai dengan usia biologisnya dan perkembangan kebutuhannya. LTAD adalah hasil pemikiran dari Dr. Istvan Balyi, seorang pakar dalam bidang perencanaan, periodisasi dan peningkatan prestasi melalui program latihan jangka pendek dan jangka Panjang. LTAD sebagai jalan penyelesaian masalah prestasi olahraga. Tujuh tahap model LTAD dasar :Stage 1 : Active Start (0-6 years), Stage 2 : Fundamental (girls 6-8, boys 6-9), Stage 3 : Learn to Train (girls 8-11, boys 9-12), Stage 4 : Train to Train (girls 11-15, boys 12-16), Stage 5 : Train to Compete(girls 15-21, boys 16-23), Stage 6 : Train to Win (girld 18+, boys 19+), Stage 7 : Active for Life (any age participant).

Peranan Penting Sebuah Prestasi Olahraga adalah  Pengurus cabor dan KONI memiliki peran yang sangat penting dalam membina prestasi olahraga, namun kenyataannnya individu yang terlibat didalam pelaksanaan pembinaan seringkali tidak mengetahui seluk beluk proses dan mekanisme yang terjadi dalam organisasi. Pelatih seringkali menjadi penentu dalam keberhasilan atlet.Para wasit, psikolog, masseur, medis, paramedic, ahli biomekanik dll harus dilibatkan dalam proses pembinaan atlet (Donie, 2010).

Wasit adalah Seseorang yang ditugaskan untuk memimpin suatu pertandingan agar pertandingan bisa berjalan lancar, aman, teratur, dan tidak menimbulkan hal-hal yang membahayakan. Profesi wasit sangat dibutuhkan oleh semua cabor. Wasit merupakan manusia yang masuk dalam suatu cabang olahraga yang ditekuni yang bermula dari seorang atlet. Dengan demikian sudah tertanam gaya hidup aktif melalui cabang olahraga sehingga mampu memberikan keputusan-keputusan yang fairplay dan bijaksana dan diterima oleh atlet (Rustiawan, 2020). Hal-hal yang perlu diperhatikan seorang wasit yakni Tidak hanya pada pengembangan ilmu pengetahuan melalui pelatihan atau penataran peraturan perwasitan, namun juga harus ada juga pelatihan psikologi bagi wasit karena dengan memiliki psikis yang baik akan mencerminkan keputusan-keputusan dilapangan yang adil dan bijaksana sehingga dihormati oleh para atlet dengan berbagai karakteristik yang beragam. Maka dari itu seorang wasit harus memiliki kepercayaan diri, konsentrasi, dan motivasi terhadap kinerja wasit (Kuswoyo et al., 2017)

Jenis kegiatan yang dilakukan adalah diklat dan kompetensi wasit daerak Propins Jawa Timur Taekwondo kategori Pomsae dan Kyorugi di lingkup Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan kerjasama antara Prodi Penjas Universitas Nusantara PGRI Kediri dengan Pengurus Taekwondo  Provinsi Jawa Timur . Dilaksanakan dengan dua agenda yakni daring dan Luring. Kegiatan daring dilaksanapan pada 23 – 24  mei tahun 2022 sekang kegitan luring dilaksanakan di Universitas Nusantara PGRI Kediri di Hall Kampus 2 dan Hall Kampus 4 pada Tanggal 26-29 mei 2022 mulai pukul 08.00 Wib Samapi Pukul 20.00 Wib setiap harinya.

Mengapa pelatihan penting ?Mempengaruhi kepemimpinan, memelihara bakat, pelayanan, perubahan ekonomi (Barqy, 2015). Dengan demikian peningkatan pengetahuan dan ketrampilan melalui pelatihan serta beberapa pendukung yang sudah menjadi faktor utama untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk menguasai pemanfaatan teknologi, serta memiliki kebugaran bagi wasit. Peningkatan kinerja berujung pada peningkatan karir yg tentunya berimbas pada pemberdayaan yang dilakukan thd wasit serta SDM keolahragaan lainnya (Ishak, 2014).

Dampak yang terjadi dari kegiatan ini akan sangat berguna bagi wasit (1)Karakter/watak = perpaduan dari segala tabiat  yg bersifat tetap sehingga menjadi tanda khusus untuk membedakan orang satu dengan yang lainnya.Dalam pembinaan karakter semestinya memberikan kesempatan dalam pemecahan masalah, keputusan, penyelesaian konflik karena merupakan aspek yang penting dari pengembangan karakter dan moral. (2)Pembinaan MentalSikap mental percaya diri, Sikap disiplin, bahwa prestasi akan dicapai jika wasit memiliki sikap disiplin, Kemauan dan motivasi, wasit tidak cepat puas dan selalu berusaha menjadi lebih baik,Kontol diri, yaitu dalam menghadapi berbagai keadaan wasit harus dapat mengontrol diri, Sikap optimis, yaitu untuk mengatasi rasa takut gagal, maka wasit mempunyai sikap potimis untuk menimbulkan perasaan mencapai keberhasilan. (3)Pembinaan KarirDiperlukan adanya kesesuaian tuntutan dari pekerjaan atau jabatan itu dengan apa yang ada dalam diri individu. Untuk mengarahkan ke hal tersebut merupakan salah satu tugas pembimbing. (4) Pembinaan Kinerja Studi menunjukkan bahwa untuk mengembangkan kinerja yang baik harus menghadapi kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapi dilapangan menggunakan SDM itu sendiri seperti optimis, memiliki daya saing, motivasi, kedewasaan dan ketekunan. Wasit dengan kinerja yang baik ditunjukkan dengan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas, sikap disiplin, memahami dan menerapkan peraturan, tegas dalam mengambil keputusan untuk mewujudkan permainan yg sportif dan fairplay dilapangan.

Kegiatan pelatihan digunakan sebagai bekal mahasiswa untuk nantinya terjun saat menjadi wasit diearah . Sekaligus sebagai bekal untuk aplikasi matakuliaha pilihan. Namun secara khusus untuk penyegaran wasit dan juri taekwondo provinsi jawa timur. Selain itu pengurus provinsi juga untuk ajang seleksi wasit juri yang akan ditugaskan pada dua even besar. Dua even tersebut adalah PORSENASMA IV (Pekan Olahraga dan Seni Nasional Mahasiswa) PGRI yang bertempat di Universitas Nusantara PGRI Kediri dan juga PORPROV(Pekan Olahraga Provinsi)  Jawa Timur yang Bertempat sebagai tuan rumah adalah di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember dan Kabupaten Situbondo

Kegiatan tersebut telah didokumentasikan dalam video dan foto (dapat dilihat pada pranala berikut:https://drive.google.com/drive/folders/1-pgQ6DRo0xFVTS8rrI4ZuiQfkKLdCD5e ), sehingga para pembaca dapat mengaksesnya.  Semoga dengan adanya kegiatan semacam ini dapat memberikan manfaat bagi insan olahraga dan masyarakat luas dan menjadi sebuah informasi dan semangat bagi pembaca. ( Puspodari, Moh. Nur Kholis, dan Septyaning Lusianti)